Implementasi EIS di PT Sentosa

PT. Sentosa adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang pencelupan baja ringan dan penimbangan baja. Banyak perusahaan baja lainnya yang datang untuk mencelupkan baja mereka agar kembali menjadi bagus, dengan mencelupkan baja tersebut ke dalam suatu cairan, maka baja tersebut akan bertambah beratnya. Saat ini mereka masih menggunakan secara manual belum menggunakan manual secara sederhana dan belum memiliki suatu database tersendiri, sehingga kadang laporan yang dibuat masih kurang teliti dan kurang teratur. Maka perlulah dibuat suatu rancangan aplikasi Sistem Informasi Eksekutif yang didasarkan pada sistem penimbangan yang ada untuk mengelola informasi dari jenis baja yang ada baik sebelum masuk pencelupan dan sesudah baja dicelupkan. Karena pelaksanaan pemantauann di PT Sentosa belum ditunjang dengan penggunaan Teknologi Informasi, maka diperlukan rancangan aplikasi yang diharapkan dapat diimplementasikan menjadi sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi yang berupa laporan hasil dari proses penimbangan dari mulai baja dicelupkan dalam cairan dan sesudahnya, juga semua bentuk daftar konsumen yang ada. Sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Rancangan aplikasinya akan dibuat pada Visual Basic, DataBase dalam SQL Server dan bentuk laporan akan ditempatkan pada Crystal Report.

Konsep EIS
Saat ini system yang digunakan pada PT Sentosa masih cukup sederhana sekali dan menggunakan manual serta belum ditunjang dengan sistem , serta memerlukan waktu yang lama, maka dari itu diperlukan Sistem Eksekutif Informasi yang dapat membuat sebuah system yang baru agar bisa membuat cara kerja di perusahaan akan meningkatkan efesiensi dan efektifitas. Dengan Sistem Eksekutif Informasi dapat diterapkan pada PT Sentosa, dengan konsep ini maka bisa dibuat sebuah aplikasi yang dapat membantu dan mempercepat proses pengerjaan pada PT Sentosa.

Kondisi Implementasi EIS saat ini
a. Pemahaman EIS
Dengan adanya EIS pada PT Sentosa, maka semua data mengenai daftar konsumen, penimbangan baja baik dari sebelum baja di celupkan dan sesudah, serta keluar masuknya baja akan terkontrol dengan baik dan teratur. Karena semua data tersebut akan dimasukan dalam sebuah data base. Sehingga prosedur yang berada pada PT Sentosa dapat berjalan dengan baik dan teratur.

b. Dimana EIS diterapkan
EIS diterapkan pada system penyimpanan data yang berupa database. Dengan adanya system ini maka dibuat sebuah aplikasi dari bahasa pemprograman Visual Basic, database menggunakan SQL Server dan report menggunakan Crystal Report.

c. Alasan EIS diperlukan
Untuk saat ini EIS sangat diperlukan pada PT Sentosa, karena dengan system yang lebih modern maka kinerja pada PT Sentosa akan lebih maju. Karena saat ini PT Sentosa masih menggunakan pendataan secara manual, belum secara modern.

d. Siapa
Sistem EIS pada PT Sentosa akan digunakan oleh para staff dan karyawan, sehingga cara kerja mereka akan lebih teratur dan cepat, efektif dan efesien, sehingga tidak mengecewakan para pelanggan atau konsumen yang sudah percaya pada PT Sentosa.

e. Pokok kegiatan organisasi
Dengan adanya aplikasi yang dibuat maka proses untuk pendataan konsumen, daftar baja, bentuk laporan, daftar keluar masuknya truk yang membawa baja, daftar untuk berat dari baja yang sudah dicelupkan maupun yang belum, semuanya akan masuk kedalam system, sehingga dapat terkontrol dengan baik. Dari sistem tersebut juga bisa dapat membuat invoice pagi konsumen, sehingga tidak perlu membuat secara manual lagi.
Proses kerja user hanya tinggal mengimput data yang ada pada tempat-tempat yang sudah disediakan.

Untuk saat ini untuk server computer masih ditempatkan pada ruangan HR, tetapi utk kedepan akan dipisahkan, sehingga mempunyai departemen computer, sehingga server bisa ditaruh pada ruangan tersendiri dan dapat lebih optimal dikelola oleh divisi komputer.
Proses untuk produksi adalah sebagai berikut, barang datang kemudian masuk gudang untuk diproses, lalu dicatat berat baja sebelum dicelupkan dalam data base, jumlah baja yang akan dicelup serta mobil truk yang membawa juga dicatat untuk nomor truknya. Setelah baja diproses kemudian dimasukan dalam cairan, setelah dicelup maka berat akan bertambah, lalu dikeringkan kemudian baja yang sudah dikeringkan, kemudian ditimbang, setelah ditimbang kemudian didata dan dimasukan dalam database, setelah pendataan selesai maka dibuatkan invoice pembayaran dan baja dinaikan ke truk untuk diantar ke tempat konsumen.

f. Pengelompokan core bisnis sesusai dengan struktur PT Sentosa
Dengan adanya EIS maka pengelompokan core bisnis dapat dibuat pada database yang berupa daftar konsumen yang ada. Sehingga PT Sentosa dapat mengetahui siapa saja yang menjadi rekan bisnis.

g. Peran EIS dan kelemahan EIS di PT Sentosa
Peran EIS di PT Sentosa sangat berpengaruh pada kinerja karyawan dan sangat membantu.
Kelemahan pada PT Sentosa pada EIS adalah:
1. Perlu adanya training bagi karyawan yang akan menggunakan program ini
2. Perlu adanya pengenalan EIS pada karyawan
3. Memerlukan sedikit waktu yang lama bagi karyawan untuk penyesuaian.

Kondisi yang diusulkan
Membuat aplikasi yang dapat membantu dalam sistem yang ada pada PT Sentosa sehingga dapat membuat efesien dan efektif, dan untuk penyimpanan data-data dapat disimpan pada database yang dapat disetting sesuai dengan pemakai, dan data akan lebih aman dan teratur, sedangkan bentuk report dibuat dan didesain serta dapat di print dan memperoleh hasil yang baik.
System penyimpanan data dari komputer satu ke komputer lainnya dapat dibuat secara otomatis, sehingga dapat dipakai oleh user dan dapat dioperasikan di komputer lain yang terhubung dengan server pada PT Sentosa.

Kriteria TI untuk EIS:
1. Mudah digunakan dan dipelajari oleh user
2. Memiliki securiti yang aman bagi data tersebut, dan bisa dibatasi bagi pengguna
3. Memiliki kecepatan yang bagus, sehingga tidak menghambat pekerjaan.
4. Tampilan dari aplikasi dapat didesain sehingga dapat menarik.
5. Menyediakan menu help sehinga jika ada hal yang tidak dimengerti dapat dicari pada menu help.

Kesimpulan
PT Sentosa memerlukan EIS untuk membuat kinerja karyawan agar lebih efisien dan efektif. Dan dapat memberi pelayanan yang terbaik bagi rekan kerja dan konsumen.
Perbandingan setelah diterapkannya EIS pada PT Sentosa maka hasil yang dihasilkan oleh PT Sentosa akan lebih maju dibanding dengan sebelum menggunakan EIS.
Penyimpanan data lebih aman, terstruktur, data mudah di control, sehingga system yang ada dapat berjalan dengan lancar, serta dapat dioperasikan juga di komputer lain yang terhubung dengan server di PT Sentosa, sehingga user tidak perlu pulang pergi dari pabrik ke kantor admin
Sumber :
Puji Kurniadi, Oktavianus Ambulengo, Adhistya Perdana , Herman Sunandar
http://hasiltugaskuliahmahasiswa.blogspot.com/2009/02/implementasi-eis-di-pt-sentosa.html

Resume dari Pirate Of Sillicon Valley

Film ini adalah film yang menceritakan mengenai kisah tentang orang – orang dibalik perusahaan Apple dan Microsoft, awal cerita dimulai ketika Bill Gates dan paul Allen (pendiri Microsoft) dan Steve Jobs dan Steve Wozniak (Pendiri Apple) .

Awal cerita dimulai ketika Steve Jobs dan Steve Wozniak kuliah di Berkeley University yang kala itu terjadi demo besar – besran yang menuntut kebebasan bersuara.Diwala eksperiman keduanyan di bantu oleh Captain Crunch, seorang yang diklaim “ANEH” tapi juga pahlawan di Berkeley, mereka menciptakan Blue Box, seperti sebuah telepon jaman dahaulu yang bisa dipake buat nelpon tanpa bayar alias gratiss.. , karena kotak biru ini mempunyai teknologi yang sama dengan peralatan jarak jauh milik AT&T. Dan kemudian si Steve Jobs tersebut memiliki keinginan atau lebih tepatnya sebuah ambisi buat ngembangin dan menjual teknologi itu karena pada waktu itu dia mulai menganggap dan menyadari bahwa informasi tiu penting dan bisa menjadi kunci kekuasaan dunia. Steve terus menjual Blue Box itu dan hampir tertangkap oleh polisi, untungnya polisi tersebut tak tau apa blue Box itu.
Setelah kejadian itu Wozniak mulai berfikir untuk membuat komputer , karena menurutnya usaha yg akan dilakukannya itu lebih aman daripada menjual kotak biru yang beresiko. Maka diputuskanlah untuk membuat sebuah komputer, Steve jobs, dan steve wozniak adalah manusia biasa seperti kita, namun fikiran merekalah yang sangat revolusioner yang mampu membawa perubahan besar bagi dunia.Seperti halnya para pengusaha lain, mereka pun pernah mengalami kebangkrutan, akhirnya mereka menghentikan usaha komputernya dalam beberapa minggu, dan mencoba beralih pekerjaan menjadi badut yang menghibur anak-anak di sebuah taman kecil.. namun apa yang terjadi, steve jobs tidak mampu bertahan lama dengan pekerjaan barunya itu, dan steve malah makin aneh saja hidupnya.

Sementara itu, disisi lain, Bill Gates dan rekannya sedang menjalani hidup yang begitu santainya, namun juga tetap berusaha mengembangkan Microsoft yang saat itu belum banyak yang mengenal nama perusahaan kecil mereka itu. Lalu pada suatu saat, mereka melihat peluang untuk membuat bahasa pemrograman yang akan mereka jual ke perusahaan MITS yang memproduksi sebuah  ALTAIR di Albuquerque, pada saat itu Paul lah yang pertama kali datang ke perusahaan MITS untuk menunjukkan bahasa pemrograman yang akan dijualnya kepada MITS, yaitu berupa bahasa FORTRAN yang gunanya untuk mengoperasikan  ALTAIR.
Bill Gates adalah ahli dalam bidang bahasa pemprograman (saat itu bahasa Fortran). Ia dan sahabatnya Paul Allen berhasil membuat Traf-O-Data dan berhasil menjualnya ke perusahaan MITS dan saat itu juga mereka memperoleh hadiah dari perusaahaan tersebut berupa sebuahkomputer  Altair karena perusahaan tersebut tak bisa mengoperasikan Altair, namun tidak sesederhana itu, Bill dan Paul merasa khawatir  jika pihak MITS mengetahui bahwa Kantor mereka adalah sebuah motel yang bobrok dan hanya memiliki dua karyawan magang.
Steve Jobs lebih gila lagi, ia dan Steve Wosniak membuat prototype sebuah komputer, meraka pun memamerkan komputer mereka yang dilengkapi dengan monitor dengan box kayu dalam sebuah grup pecinta komputer , orang orang pun telbih tertarik pada karya kedua anak jenius ini dari pada harus mendengarkan presentasi mengenai prodk Altair dan akhirnya dan mendapatkan order pertama 50 unit.

Setelah berkali-kali jungkir balik mencari modal baik berupa pinjaman dari Bank yang tak kunjungan didaptkan  serta menjual Mobilnya, akhirnya suatu hari datanglah Mike Markula, seorang Pegawai Intel Corporation, saat itu dia tengah mencari peluang bisnis , dan dia menawarkan 250ribu dollar untuk proyek Apple , merekapun mulai proyek Apple dengan lebih professional,  hingga pada suatu hari di sebuah acara pameran komputer Apple benar-benar membuat para pengunjung tergila-gila dan kagum akan komputer Apple, pengunjung berbondong – bondong mengunjungi stand yang di buka oleh apple, Dari sinilah Apple mulai dan berkembang Cepat hingga mereka mampu mendirikan kantor dan menerbitkan Apple 2 ke pasar yang mampu bersaing dengan IBM.

Pada suatu saat Jobs mendapatkan sebuah masalah, yakni tentang kehamilan pacarnya dan akibat peristiwa itu jobs marah – marah gak jelas, dan mulai bersifat arogan yang pada akhirnya membuat woz meninggalkan apple
Sementara Jobs dan Apple-nya terus berkibar, Bill Gates masih berkutat dengan Microsoft belum bisa tumbuh seperti yang diharapkannya, melihat Apple yang telah sukses dan membuat IBM seperti kalah bersaing,Bill Gates pun berfikir, bagaimana caranya agar IBM membutuhkannya, Akhirnya Bill Gates membuat kejutan besar dengan memutuskan untuk bekerja sama dengan IBM.Merekapun segera menjalankan niat tersebut dengan mendatangi Kantor IBM, Bill Gates menawarkan seperangkat sistem operasi yang ia klaim mampu berintegrasi dengan komputer buatan IBM. Ia menamainya DOS (Disk Operating System).Namun sebenarnya Bill tak pernah membuat satu sistem operasi apapun. Dengan pintarnya Bill Gates dengan bantuan Paul berhasil membeli sistem operasi dari Seatle  dengan harga 50 ribu Dollar kemudian mengutak-atik dan menyempurnakannya dan kemudian menjualnya ke IBM dengan harga yang jauh lebih tinggi. Dari sinilah Microsoft mulai dikenal. Steve Jobs pun tak tinggal diam, untuk bisa terus menyalip IBM di pasar komputer ia butuh lebih dari sekadar inovasi biasa. Untuk tetap bisa menguasai pasar Apple menerbitkan Lisa, sebuah komputer yang ia beri nama seperti nama anak pertamanya. Lalu dengan geniusnya  Jobs memanfaatkan proyek gagal dari perusahaan Xerox berupa teknologi mouse dan GUI (Graphic User Interface). Ia menggagas pembuatan komputer pribadi yang ia beri nama Macintosh.

Mengetahui komputer keluaran terbaru dari Apple yaitu Lisa, Bill Gates pun tak bisa diam. Dia mengambil langkah berani dengan mengajak Jobs bekerja sama.dengan tujuan utama mempelajari teknologi Grafis dan Sistem Operasinya, sungguh beruntung Bill Gates dan rekan-rekannya, niatnya hanya menginginkan Lisa, namun Macintosh pun didapatnya, Microsoft mendapatkan  3 prototype dari Apple. Akhirnya Microsoft yang saat itu belum seberapa besar dibandingkan Apple dapat sesuka hati mengutak-atik prototype Macintosh Apple yang  baru akan diliris setahun kemudian, hal  ini disebabkan karena pengakuan Bill Gates bahwa IBM selaku saingan Apple menginginkan produk dari Microsoft, sehingga Steve pun harus sedikit khawatir dengan IBM dan akhirnya menerima Microsoft tanpa memikirkan resiko yang akan timbul seperti pada kenyataannya . Bill Gates secara diam-diam mengutak-atik sistem operasi dan teknologi Macintosh dan meluncurkan apa yang kita kenal sekarang sebagai Windows, padahal saat itu Macintosh belum diluncurkan.Tapi karena kelihaiannya Bill Gates dapat mengelabui Apple, Dari situlah Microsoft bekembang pesat dan jutru menjadi saingan berat bagi Apple. Sementara di pihak Apple sendiri justru terjadi persaingan antara Macintosh Developers dan Apple II Developers, namun  Steve Jobs malah menganggap hal ini sebagai sesuatu yang hebat dan dia menganggap macintosh adalah yang terbaik diantara pendahulunya yaitu Lisa dan Apple II.

Bagi orang pada umumnya saat itu dapat dikata bahwa  Apple menghancurkan dirinya sendiri. Akhirnya suatu hari Steve Jobs dipecat dari Apple yang pada saat itu John Sculley yang menjadi Presiden di Perusahaan Apple, steve dianggap membawa dampak buruk bagi kelanjutan Apple, namun sepeninggal Steve Apple justru dapat dibilang kurang Inovatif, maka pada tahun 1997 Steve Jobs secara resmi di panggil kembali ke Apple.Dan Akhir cerita, Bill gates telah menjadi orang terkaya di dunia dan telah juga memiliki saham Apple Computer .
Pelajaran yang dapat dipetik adalah :
- Perlu usaha keras untuk memperoleh suatu keberhasilan
- Dalam usaha keras pasti akan menemui banyak ancaman dan rintangan, jatuh bangun pasti akan dilalui, jadi jangan mudah menyerah.
- Dalam meraih keberhasilan / kesuksesan tidak hanya bisa diraih dengan kerja keras namun harus disertakan juga ide – ide baru yang dapata membuat inovasi baru juga.
- Jangan pernah puas pada satu titik saja, selalu berusaha dan belajar dari kesalahan untuk berkembang
- Jangan bersifat arogan, menyombongkan diri ataupun meremehkan orang lain karna merasa sudah bisa, jika semua itu dilakukan makan akan menghancurkan diri sendiri
- Memilih partner kerja yang benar – benar cocok, dll

Eko Budiono, Memulai Usaha Sablon yang Berkembang Menjadi Percetakan Sederhana

Eko budiono, merupakan pengusaha percetakan sederhana, usaha yang sudah berjalan beberapa tahun tersebut diawali dengan usaha sablon terlebih dahulu, Usaha sablon yang dilakoni adalah sablo untuk stiker dan kaos, usaha tersebut dibuka dirumahnya sendiri yang berada di desa Gagaksipat, dan kebetulan juga merupakan tetangga penulis. Diawal usaha sablon tersebut  bapak dua naka ini dibantu oleh seorang saudaranya. Orderan sablon yang didapat tidak langsung dalam skala besar, tetapi dalam menentukan orderan dia menentukan batas minimal. Biasanya orderan didapat  dari even atau acara – acara yang ingin memesan kaos seragam dan stiker, kadang kaos untuk pendukung partai tertentu juga dibutanya.
Usaha yang dijalaninya tidak selalu mulus, pernah juga usaha tersebut jatuh bangun, pernah suatu saat order sablon datang dalam skala besar, ketika orderan sudah selesai 75 % tiba – tiba order tersebut batal karena yang  acara yang memesen padanya batal diselenggarakan karenya yang punya acara melarikan diri entah kemana tidak ada kabarnya, dan akibatnya adalah Eko harus merugi. Eko pun sadar bahwa dalam setiap usaha tidak akan selalu mulus sesuai apa yang di kehendaki, pasti ada tantangan yang harus dihadapi untuk menuju yang dikatakan sukses.
Beberapa tahun berjalan dengn usaha sablon tersebut, Eko memberanikan diri untuk mengembangakan usahanaya kebidang percetakan sederhana. Percetakan tersebut dinamainya Percetakan Rega, yang diambil dari nama anak pertamanya. Uasaha percetakan tersebut dimulai dengan membeli mesin cetak dimana dana yang didapatkan untuk membeli mesin tersebut berasal dari akumulasi laba yang ditabungnya dari usaha terdahulu.
Usaha percetakan tersebut melayani pembuatan kartu nama, undangan, LKS (Lembar Kerja Siswa), soal ujian, dll,. Orderan sering didapat dari tetangga maupun orang ynag menghendaki membuat undangan pernikahan, sunatan, ataupun dari sekolah – sekolah yang biasanya menginginkan untuk mencetak buku materi pelajaran , buku LKS (Lembar kerja Siswa), maupun soal – soal ujian. Dengan membuka usaha percetakan, Eko juga membuka lapangan pekerjaan bagi tetangganya, karena usaha percetakan umumnya membutuhkakn banyak tenaga kerja, seperti desain, editor, pengontrol penyetakan, penyusunan lembaran – lembaran hasil cetak agar terurut sesuai halaman, finishing,dll.  Sampai sekarang total pekerja yang bekerja bersama eko sekitar 10 orang.
Proses penyetakan bisa dicontohkan sebagai berikut, pelanggan datang dan bermaksud membuat undangan resepsi, pelanggan tersebut bisa datang dengan membawa konsep undangan sendiri maupun juga bisa meminta untuk didesainkan undangan, disinilah pekerjaan desainer undangan dilakukan, yaitu menyusun konsep undangan sesuai permintaan, setelah di setujui rancangan undangannya, jenis font dan warnanya, kemudian dicetak, setelah dicetak kemudian hasil cetakan deserahkan pada bagian finishing untuk melipat dan merapikan undangannya.
Untuk pesanan LKS, biasanya Eko sudah menerima draft LKS tersebut dari guru yang bersangkutan dan tinggal dicetak, setelah dicetak maka hasil cetakan diserahkan pada bagian penyusunan buku, dalam penyusunan buku ini dilakukan penyusunan lembar – lembar cetakan menjadi susunann yang sudah terurut sesuai halaman, setelah itu di serahkan pada bagian finishing untuk du jilid dan di rapikan pinggiran bukunya agar rapi.
Harapan pemilik usaha ini kedepan adalah bisa mengembangkan usahanya lebih luas lagi dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkannya

Integrasi Sistem P.T. Telkom

Sejak tahun 2002, P.T. telkom  sudah mempercayakan integrasi sistem dan aplikasi untuk kolaborasinya pada worxcode,  menurut Ikhsan, Manager Senior Pengembangan aplikasi Bisnis dan Sistem Pendukung PT Telkom, woxcode mengerjakan arsitektur sistem telkom yang mencakup 30 ribu karyawan secara nasional dengan beragam platform- mulai dari AIX, Unix, Solris, hingga windows untuk menjalankan 40 server. Rumitnya lagi, sistem di telkom dirancang untuk menyinergikan beragam aplikasi, mulai dari CRM, customer data management, dan modul sistem ERP (khususnya SDM dan sistem finansial)
Tahun 2006 adalah awal bagi Telkom, raksasa telekomunikasi Indonesia, untuk mengintegrasikan semua sistem teknologi informasi mereka. Dananya cukup Rp 900 Miliar. Indra Utoyo, Senior General Manager Information System Center PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., (Telkom), mengatakan bahwa setiap tahunnya dana untuk teknologi informasi (TI) dan sistem informasi di Telkom mencapai 3 persen dari pendapatan. Di tahun 2006 , pekerjaan TI di Telkom menurut Indra mulai menuju integrasi sistem TI yang digunakan. "Sejak November 2005 lalu kan sudah semuanya kembali ke Telkom," ujar Indra mengacu pada akuisisi Divre VII (Kawasan Timur Indonesia) dari Bukaka-Singtel ke Telkom. Gawe besar TI Telkom diberi bendera 'Infusion 2008', sesuai target rampungnya proyek ini di tahun 2008. "Tahun 2006 akuisisi platform sudah selesai.
Telkom menggunakan berbagai jenis teknologi pada sistem tersebut, mulai dari yang dikembangkannya sendiri hingga yang disediakan oleh vendor TI. Salah satunya, ujar Indra, adalah platform HP yang digunakan pada semua sistem billing Telkom. Indra mengatakan HP OpenView juga digunakan Telkom untuk menggelar Network Management System. OpenView merupakan brand HP yang mencakup berbagai jenis aplikasi dan solusi manajemen TI di lingkungan perusahaan besar. Dengan aplikasi Network Management System tersebut, lanjut Indra, Telkom bisa memantau jika terjadi masalah pada jaringannya di manapun di seluruh nusantara. Seperti ditunjukkannya, aplikasi tersebut bahkan bisa memantau hingga tingkat yang cukup detil seperti kondisi perangkat Telkom di sebuah Kecamatan. Menurut Indra, upaya Telkom melakukan integrasi sistem TI dilakukan demi memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggannya.
Telkom: Simplifikasi dan Integrasi Bisnis dengan Infusion
Teknologi informasi (TI) bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) bukan barang baru. Maklumlah, bisnisnya di bidang telekomunikasi membuatnya sangat erat dengan penggunaan TI. Namun, bukan berarti selama ini BUMN ini tak punya masalah dalam hal TI. Seperti diakui Indra Utoyo, Direktur TI/CIO Telkom, perusahaannya selama ini juga menghadapi beberapa masalah operasional di bidang TI, seperti sistem pendukung operasi, customer care dan billing systemyang masih berfokus pada produk, serta sistem aplikasi yang berbeda-beda dan terpisah di masing-masing divisi. Di luar itu, masih ada masalah yang tak kalah pelik. Karena operasional bisnisnya terbagi dalam 7 regional, tak gampang membuat sistem yang bersifat customer centric. Dan, mengingat Telkom pun listing di bursa New York, proses audit terhadap proses bisnis yang kompleks itu sangat rumit.
Adanya berbagai problem seperti itu, diakui Indra, membuat pelayanan Telkom kepada pelanggan tidak bisa optimal. Padahal, kompetisi di industri telekomunikasi kiwari semakin ketat. Karena itu, “Telkom harus mengubah sistem bisnisnya menjadi lebih simpel dan terintegrasi,” 
Pada 2005 Tim TI Telkom menginisiasi sebuah proyek yang disebut Infusion. Proyek yang menghabiskan dana Rp 155 miliar itu rampung dan go live pada 2008. Apa itu Infusion? Dijelaskan Indra, Infusion merupakan proyek transformasi TI Telkom mulai dari aspek operating support system, billing support system, customer support system hingga ERP yang terintegrasi dalam satu-kesatuan sistem. Tujuannya, mendukung proses bisnis perusahaan, mulai dari marketing, provisioning, network operation hingga collection. Melalui Infusion, Telkom melakukan simplifikasi, standardisasi dan integrasi sistem dalam proses bisnisnya secara nasional, serta secara end to end.
Sistem Infusion yang dibangun ini terdiri dari tiga sistem aplikasi penting. Pertama, TeNOSS (Telkom National Operation Support System), yaitu aplikasi operating support system yang berorientasi pada peningkatan layanan pelanggan. Fungsi utamanya adalah manajemen inventori, fulfilment dan assurance. Kedua,TiBS (Telkom integrated Billing System), yaitu sistem aplikasi pemrosesan billing bagi pelanggan Telkom secara terintegrasi untuk seluruh produk Telkom. Ketiga, TiCARES (Telkom integrated Customer Care System), yaitu sistem pendukung layanan untuk pelanggan (customer support) Telkom.
Penerapan Infusion ini telah memberikan hasil yang positif terhadap proses bisnis Telkom secara keseluruhan, yang bisa diukur dari tiga aspek. Pertama, aspek time-to-market. Kontribusi Infusion terhadap perusahaan berhasil mengubah dari pola layanan reaktif menjadi proaktif. Kedua, dari aspek troubles to solve, di mana ada kenaikan untuk Service Level Guarantee (SLG) availability dari 97% hingga 99,9%; SLG Mean Time To Repair dari 8 jam menjadi 3,5 jam; serta SLG Mean Time to Interrupt dari 14 jam menjadi 10 jam. Ketiga, dari aspek lead to cash, dulu cash collection report bisa membutuhkan waktu hingga 30 hari, sekarang hanya satu hari dan data dari seluruh Indonesia bisa dilihat.
Infusion telah memberikan terobosan dalam implementasi TI di Telkom. Sistem ini juga telah memberikan kenyamanan kepada pelanggan Telkom, karena proses bisnis utama telah terintegrasi. Seluruh unit yang ada di Telkom pun bisa merasakan dampaknya, seperti unit distribusi, channel, dan unit-unit pendukung seperti keuangan dan SDM. Penerapan Infusion juga dinilainya telah memberikan simplifikasi dan efisiensi terhadap bisnis Telkom. Berdasarkan hasil survei IT Governance Efficiency and Effectiveness yang diadakan McKinsey tahun 2008, Telkom berada di atas rata-rata perusahaan telekomunikasi di Eropa dan Asia. Dibandingkan operator Eropa dan Asia, Telkom  nomor 3 paling efektif dan ke-2 paling efisien.
Sejak tahun lalu Telkom telah melakukan transformasi, yang meliputi empat hal. Pertama, transformasi bisnis, yaitu dari bisnis infokom ke bidang telekomunikasi, informasi, multimedia dan entertainment (TIME). Kedua, transformasi infrastruktur, dari vertikal menjadi convert horizontal yang berbasis TI multilayanan. Ketiga, transformasi bisnis dengan Infusion. Dan keempat, perubahan kultur.
Namun, mantan Country Manager Cisco System Indonesia itu mengkritisi, meskipun Telkom berhasil dalam implementasi sistem TI-nya, banyak pelanggan yang tak begitu mengetahui keunggulan sistemnya. Ia mencontohkan layanan fixed charge Telkom yang tak begitu diketahui masyarakat konsumennya. Untuk itu, ia menyarankan Telkom bisa mengomunikasikan bahkan mempromosikan kemajuan yang telah dicapai dan keunggulan yang dimilikinya. “Tidak hanya dengan ATL (above the line), tetapi juga dengan interaksi one-on-one yang lebih intens
Keuntungan yang didapat :
-         -  Aplikasi, mulai dari CRM, customer data management, dan modul sistem ERP suadh bersinegri
-         -  Pemantauan jaringan telkom diseluruh nusantara menjadi mudah
-         -  Bisa memantau hingga tingkat yang cukup detil seperti kondisi perangkat Telkom di sebuah Kecamatan
-         - Transformasi TI Telkom mulai dari aspek operating support system, billing support system, customer    
        support system hingga ERP yang terintegrasi dalam satu-kesatuan sistem
-         - Telkom melakukan simplifikasi, standardisasi dan integrasi sistem dalam proses bisnisnya secara nasional,  
        serta secara end to end

TVXQ Released Before U Go MV

gak usa pake lama lama deh. buat para cassie, check this out



Link full song disini

PUSPO WARDOYO MENDIRIKAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO BERMODALKAN 700 RIBU RUPIAH


Pernah dengar Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo? atau Anda malah sudah pernah mencicipi menunya? Rumah makan ini terkenal dengan ayam bakarnya. Setiap jam makan tiba, rumah makan ini dipenuhi pengunjung. Jumlah gerai rumah makan ini pun tidak kalah dengan waralaba makanan cepat saji asing. Hingga kini ada 27 gerai Ayam Bakar Wong Solo yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan dengan pencapaian hebat bagi usaha yang dirintis dengan modal hanya Rp 700 ribu.

Puspo Wardoyo, 47, merintis waralaba Ayam Bakar Wong Solo hingga menjadi sebesar sekarang ini dari titik paling bawah. Ia pernah menjajakan ayam bakar di kaki lima. Sejak kecil Puspo sudah terbiasa berurusan dengan ayam. Orangtuanya penjaja ayam. Pagi hari, Puspo kecil membantu menyembelih ayam untuk dijual di pasar. Siang sampai malam, pria penggemar warna merah ini membantu orangtuanya menjajakan menu siap saji seperti ayam goreng, ayam bakar, garang asem ayam, dan menu ayam lainnya di warung milik orangtuanya di dekat kampus UNS Solo. Pekerjaan ini dilakoninya sampai tamat kuliah.

Lulus kuliah, Puspo meninggalkan bisnis unggas ini. Ia menjadi guru di daerah Muntilan. Awalnya ia merasa bangga dengan profesi ini. "Gajinya tetap. Saya bisa membeli apa-apa yang saya inginkan waktu itu. Plus, dihormati oleh murid-murid merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya," papar Puspo yang ditemui Bintang di salah satu gerainya di daerah Kalimalang, Jakarta. Namun lama-kelamaan hatinya merasa tidak sreg. Alasannya, ia merasa kurang berbakat menjadiguru. Puspo juga merasakan profesi guru tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Ia lantas berhenti dan kembali lagi ke kota asalnya. Ia kemudian membuka warung makan. Tentu saja dengan ayam sebagai menu andalannya.

Berprofesi sebagai penjaja makanan, pria beristri 4 -- bukan salah ketik, istri Puspo memang 4 orang, sering mendatangkan cibiran orang sekelilingnya. Tapi ia cuek dan terus menekuni usahanya. Suatu waktu, temannya yang berjualan bakso di Medan pulang ke Solo, sang sahabat menyarankan agar ia pindah berjualan ke Medan. Prospek bisnis rumah makan di kota itu sangat baik, kata sang teman. Ia tertarik dengan ajakan kawannya itu. Untuk mendapatkanmodal, ia kembali menjadi guru , kali ini SMU di daerah Bagan Siapi-api, Riau. Warung makan miliknya ia tinggalkan. Puspo mempercayakan pengelolaan warungnya pada seorang kerabat. Selama 2 tahun mengajar, 1989-1991, terkumpul uang sekitar Rp 2.400.000. Dengan uang itu ia membeli motordan sewa rumah kontrakan. Sisanya sekitar Rp 700.000 dipergunakan untuk modal jualan ayam bakar. Kenapa mesti ayam bakar lagi? "Tiga hari sebelum meninggal ayah berpesan agar saya berjualan ayam bakar. 'Insya Allah sukses'," katapria berkacamata ini menirukan ucapan mendiang ayahnya. Puspo lantas membuka warung kaki lima di daerah Polonia, Medan. Sukses tidak datang begitu saja. "Kadang-kadang sehari cuma laku beberapa potong," ingatnya. Melihat pertanda tidak bagus, sang istri Rini Purwanti,yang kala itu bekerja sebagai dosen Politeknik USU, memintanya berhenti berjualan ayam bakar. "Mertua saya bahkan menyuruh saya bertobat berdagangdan menjadi guru kembali," tegasnya lagi. Tapi dengan kesabaran dan ketaqwaan Puspo, maju terus.

Usahanya tidak sia-sia. Pelan tapi pasti usahanya berkembang. Pegawainya pun bertambah. Suatu saat pegawainya tertimpa masalah. Ia terlibat utang dengan rentenir. Puspo membantunya dengan cara meminjamkan uang. Sebagai ucapan terimakasih, sang pegawai membawa wartawan sebuah harian lokal Medan. Si wartawanyang merupakan sahabat suami pegawai yang ditolong Puspo kemudian menuliskan profilnya. Judul artikel itu Sarjana Buka Ayam Bakar Wong Solo. Artikel itu membawa rezeki bagi Puspo. Esok hari setelah artikel dimuat, banyak orang berbondong-bondong mendatangi warungnya. "Seratus potong ayam ludes per hari. Keesokan harinya meningkat menjadi 200 potong ayam per hari. Omset saya waktu itu mencapai 350 ribu per hari," sebutpria berbadan besar ini. Hari ke hari usahanya makin sukses. Ia pun kemudian mendirikan tempat yang lebih representatif dan mulai melebarkan sayapnya ke berbagai daerah.

Kemampuan meracik dan meramu masakan didapatnya sewaktu bekerja membantu ayahnya berdagang. "Saya memiliki naluri memasak sejak kecil dan tumbuh di lingkungan yang memiliki usaha rumah makan. Bermodalkan naluri itu saya merancang sendiri menu-menunya dan bukan belajar dari buku, juru masak, atau orang lain," papar bapak 10 anak ini. Bahasa kerennya, ia belajar masak secara otodidak. Kemampuannya ini terus diasahnya sampai sekarang. Hasilnya di Rumah Makan Ayam BakarWong Solo sekarang telah ada 50 menu. Sebagian besar modifikasi dari masakan-masakan yang telah ia ciptakan sebelumnya. Sekarang ini menu yang dihidangkan bukan sekadar ayam. Ada ikan, sayur mayur, dan jus. Ada catatan khusus untuk jenis yang disebut terakhir ini. Nama yang diberikan Puspo untuk hasil karyanya ini unik. Ada jus Poligami dan Jus Dimadu. "Jus poligami berisi gabungan buah-buahan berserat yang dicampur menjadi satu. Sedangkan Jus Dimadu kombinasi buah Markisa dengan buah Torung -- buah khas Medan. Rasanya, semanis madu," sebut Puspoyang pernah dua kali menyabet penghargaan Enterprise 50 versi Accenture dari majalah Swa dan HIPMI ini. Ia punya alasan sendiri untuk menggunakan nama ini. "Saya sedang mengampanyekan poligami itu tidak seburuk anggapan orang," cetus penerima penghargaan Waralaba Unggulan Tahun 2003 dari Presiden Megawati ini.

Bagi Puspo bekerja tidak hanya sekadar mencari nafkah saja. Lebih dari itu, bekerja sarana beribadah dan beramal. Tidak heran jika nuansa Islami sangat mengental di rumah makan yang dikelolanya. Semua karyawatinya mengenakan jilbab. "Sebelum masuk dan sebelum pulang, karyawan mendapatkan kultum -- kuliah tujuh menit, mengenai Islam. Tujuannya agar akhlak mereka menjadi terus baik," terangnya. Puspo kini tengah mencoba menambah gerainya. Ia berniat masuk ke mal-maldan supermarket. Tidak puas Puspo berniat mengglobalkan Ayam Bakar Wong Solo. "Kami sedang mengusahakan mendirikan gerai di Malaysia, Brunei, bahkan di Belanda," katanya. Tapi namanya masih tetap Wong Solo kan, bukan Wong Londo?

ERP di P.T. TELKOMSEL

Sekilas tentang PT Telkomsel :
Tahun 2001 pada era pemetintaha Gus Dur, pemerintah membuka peluang investasi untuk bidang telekomunikasi dengan hak 100 % kepemilikan atas equitas pada bisnis telekomunikasi.Pada era sebelumnya pertelekomunikasian di Indonesia dikuasai oleh duopoly BUMN yaitu PT Telkom dan PT Indosat. Dibukanya peluang bagi pemodal asing untuk masuk dalam percaturan bisnis pertelekomunikasian di Indonesia , membuat PT Telkom memasuki era persaingan yang lebih terbuka dan kompetitif dari sebelumnya.
Seperti industri telekomunikasi pada umumnya Telkom menghadapi tekanan dari pesaing lainnya yaitu Indosat dan Excelcomindo, terutama setelah kehilangan hak monopolinya. Dihantam oleh semakin meningkatnya kompetisi dan margin keuntungan yang semakin mengecil, memaksa Telkom untuk segera menerapkan sistem akuntabilitas yang lebih baik, bersamaan dengan praktek – praktek bisnis terbaik dari para pelaku bisnis telekomunikasi internasional.
Misi dari Telkom saat ini adalah memberikan “one-stop infocom service” dengan kualitas yang tinggi, harga dan teknologi yang kompetitif, bersamaan dengan staf yang berkualitas dan menciptakan sinergi yang baik dengan para rekan bisnis.
Latar belakang penerapan ERP :
Sejak tahun 2002 , Telkomsel IT Enterprise Team yang berlokasi di Bandung, telah menyiapkan pola dan bibit terbaik teknologi yang dapat mengakomodasi semua permintaan pasar telekomunikasi di Indonesia yang tumbuh dengan luarbiasa cepat.
System yang tersedia diharapkan mampu mengimbangi pertumbuhan pelanggan baik fixed maupun selular. System juga harus mampu menjalankan CRM ( customer relationship management ) sama baiknya dengan humanresource dan aplikasi finansial.
Maka PT Telkom memutuskan untuk melakukan Upgread pada system yang sudah dimiliki saat ini. System yang baru harus scalable, intuitive ( mudah penggunaannya ) dan mampu menangani sekumpulan data – data penting dengan aman, dan yang terpenting adalah mudah untuk diatur dan digunakan.
Sistem yang dipilih :
Pilihan jatuh pada penggunaan SAP R/3 Enterprise. Alasan – alasan yang mendasari pemilihan system SAP R/3 Enterprise adalah :
·        SAP R/3 Enterprise menawarkan “best price” , kemampuan yang handal, dan memiliki catatan prestasi pada bisnis telekomunikasi.
·        Kebutuhan untuk mentransformasi PT Telkom menjadi operator kelas dunia dengan sistem “benchmark” kelas dunia juga yang menawarkan peningkatan kualitas pada infrastruktur IT yang sudah ada sebelumnya dengan “zero defect process”.

Penerapan sistem :
·       Komite IT memilih Magnus Consulting dan Anderson Consulting sebagai Patner dalam imlementasi system.
·       Project team dibentuk pada awal 2002 dan time line dibuat.
·     Total waktu pengembangan dan peralihan adalah 2 tahun dan project mulai dapat berjalan pada pertengahan 2004
·        Untuk meningkatkan bandwith perasional perusahaan , pada bagian pengendalian jarak jauh area – area di Indonesia Telkom menambahkan 1Giga Byte fiber-optic Wide Area Network ( WAN ) backbone ( jaringan utama ) pada kantor – kantor cabang yang lebih kecil.

Kendala yang dihadapi pada saat tansisi sampai pada penerapan sistem :
·        Proses belajar yang berbeda – beda dari tiap cabang menuntut dibentuknya team pendampingan khusus yang bertugas mendampingi cabang yang lambat perkembangannya.
·        Tenggat waktu untuk running system yang sangat pendek

Keuntungan yang diperoleh PT Telkom :
·        Keuntungan yang utama adalah saat ini PT Telkom dapat membuat forecasting dan estimasi dalam rangka analisa konsumen dengan lebih akurat.
·        Integrasi yang lebih baik dengan pelanggan dan vendor.
·        Penerapan modul tambahan dari SAP yaitu SAP HR dan SAP Project System ,

Telkom mampu membuat organisasi bisnisnya menjadi lebih efisien dan dapat mengurangi jumlah karyawannnya yang diatas 3500 menjadi 2700 orang .

sumber : 
http://yudhaworld.wordpress.com/2008/09/04/erp-di-pt-telkomsel/